Hari ini bener-bener ga jelas banget gatau apa yg dilakuin, ga jelas tujuannya mau apa ga ngerti apa yg di dapet dari hari ini. Dari mulai pagi ga ada dosen terus baru dikasih tau kalo dosennya ga ada pas udah lari-lari mau ke kelas. Tapi aku pernah baca sebuah buku kalo Tuhan ga akan membuat suatu kondisi atau rencana yg tujuannya hanya untuk menyelamatkan umatnya , eh kurang lebih gitu lah kata-katanya :D pas mau pulang ketemu temen di angkot yang bikin aku minder bgt ternyata kemampuan aku tuh blm seberapa dibanding dengan mereka, tapi ini semua buat aku sadar kalo harus belajar lebih banyak banyak banyak banyak lagi, kalo kata dosen sih orang lain usahanya 5 kita harus 10 baru akan mencapai tujuan yang kita inginkan. Semoga semakin hari semakin mendapatkan hikmah dan pembelajaran yang berarti untuk mencapai semua harapan aamiin :)
Rabu, 15 Februari 2012
Disosiative Identity Disorder (DID)
Pernahkah anda mendengar salah satu judul film indonesia yang berjudul "The Perfect House" yang salah satu pemainnya itu cathy sharon dan seorang anak kecil bule. Film itu menceritakan tentang fenomena kepribadian ganda yang dimiliki oleh seorang anak kecil yang tinggal bersama neneknya. Nenek tersebut menerapkan peraturan yang sangat ketat dan disiplin oleh cucunya itu, semua anggota keluarga harus menjalankan aturan-aturan dengan sempurna, yaah sangat terlihat kaku dan sangat membosankan menurut saya aturan seperti itu tidak cocok untuk anak kecil karena sebenarnya anak kecil sangat membutuhkan kebebasan bukan pengekangan. Anak kecil tersebut saya lupa namanya sebut saja "key". Key membunuh orang tuanya sendiri saat malam hari ketika orang tuanya sedang tidur, key membunuh orang tuanya secara sadis yang sebenarnya jika dilihat anak kecil yang normal tidak mungkin dapat melakukan hal itu. Dalam film itu, Key tidak pernah merasa sadar ketika sudah membunuh orang yang dia cintai. Dia pun merasa sedih ketika mengethui dirinya membunuh orang tuanya, melihat kelakuan cucunya tersebut sang nenek melarang key untuk keluar rumah, dia takut jika nanti sewaktu-waktu cucunya bisa membunuh orang di sekitarnya. Sebenarnya apa yang menyebabkan key berkelakuan seperti itu ? apakah memang ada kepribadian ganda tersebut ? atau key hanya kerasukan roh jahat ? Disini saya akan mencoba share pengetahuan yang saya ketahui tentang fenome kepribadian ganda tersebut.
Disosiative Identity Disorder yang kita sebut DID itu adalah suatu kelainan mental yang dimiliki oleh manusia, DID ini menunjukan manusia memiliki banyak kepribadian dalam satu tubuh dan masing- masing kepribadian tersebut memiliki karakter,bahasa dan ingatan yang berbeda-beda. Aneh yah, kenapa bisa kaya gitu. Para psikolog pun belum mengetahui secara jelas apa sebenarnya penyebab dari DID. Tetapi ada beberapa psikolog yang menyatakan bahwa DID itu disebabkan oleh trauma masa kecil.
Disini, saya akan mencoba menjelaskan ciri-ciri dari orang yang bisa disebut memiliki kepribadian ganda, contohnya : Key seorang anak kecil yang baik dan penurut, suatu saat dia bisa tega membunuh orang tuanya, ketika dia sedang melakukan hal tersebut sebenarnya key tidak menyadarinya, dalam dirinya seperti ada 2 karakter dan juga ada 2 nama. Sebut saja nama kedua key adalah Sam, ketika Key membunuh orang tuanya dia menganggap dirinya sebagai Sam bukan sebagai Key. Contoh tersebut bisa dibilang bahwa Key mengidap kepribadian ganda. Tetapi lain halnya jika kasusnya seperti ini, Key membunuh orang tuanya akan tetapi dia tetap menganggap dirinya sebagai dirinya sendiri bukan sebagai orang lain, meskipun ada perubahan emosi yang sangat jauh hal ini tidak bisa disebut sebagai ciri-ciri DID.
Lebih jelasnya seperti ini,Ciri-ciri tersebut adalah:
Disini, saya akan mencoba menjelaskan ciri-ciri dari orang yang bisa disebut memiliki kepribadian ganda, contohnya : Key seorang anak kecil yang baik dan penurut, suatu saat dia bisa tega membunuh orang tuanya, ketika dia sedang melakukan hal tersebut sebenarnya key tidak menyadarinya, dalam dirinya seperti ada 2 karakter dan juga ada 2 nama. Sebut saja nama kedua key adalah Sam, ketika Key membunuh orang tuanya dia menganggap dirinya sebagai Sam bukan sebagai Key. Contoh tersebut bisa dibilang bahwa Key mengidap kepribadian ganda. Tetapi lain halnya jika kasusnya seperti ini, Key membunuh orang tuanya akan tetapi dia tetap menganggap dirinya sebagai dirinya sendiri bukan sebagai orang lain, meskipun ada perubahan emosi yang sangat jauh hal ini tidak bisa disebut sebagai ciri-ciri DID.
Lebih jelasnya seperti ini,Ciri-ciri tersebut adalah:
- Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
- Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
- Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
- Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.
Sabtu, 11 Februari 2012
Unexamined life is not worth living
Sebeneranya apa sih maksud dari kata-kata diatas? kalau di lihat dari artinya itu berarti hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi. Dalam pikiran saya setelah menemukan kata-kata tersebut ialah bahwa kehidupan manusia selamanya tidak akan pernah terlepas dari suatu hal yang bernama 'cobaan', entah itu cobaan yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Tetapi kadang orang-orang tidak menyadari diberi cobaan jika cobaan tersebut menyenangkan, yaaa saya pun mungkin adalah bagian dari orang-orang yang seperti itu. Disini saya akan mencoba memaparkan beberapa tips yang dapat diterapkan jika kita sedang merasa menghadapi suatu ujian :
1. Bersabarlah, karena dengan bersabar pikiran kita akan tetap dingin dan dapat memancarkan energi positif sehingga kita dapat berpikir dengan jernih
2. Keikhlasan, segala sesuatu yang dijalankan dengan rasa ikhlas akan menghasilkan perasaan bahagia, memang sangat sulit untuk kita belajar ikhlas tetapi yakinkan dalam diri bahwa keikhlasan akan membuahkan sesuatu yang menyenangkan
3. Selalu berpikir cobaan itu bukan untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan layaknya sebuah Peer yang selalu menumpuk ketika kita sekolah
4. Temukan hakikat dari cobaan tersebut maka secara tidak langsung kita dapat memahami makna dari suatu cobaan yang telah kita alami
Setelah kita dapat mengerti makna dibalik cobaan tersebut kita akan merasakan bahwa cobaan tersebut sebenarnya hanyalah sebuah "Peer" yang harus dapat kita selesaikan,bukan sebagai penghalang yang harus kita hindari, nah pertanyaannya sekarang apakah hidup kita sudah layak untuk dihidupi ?????????? itu adalah salah satu pertanyaan besar yang hanya diri sendiri yang dapat menjawabnya :)
Langganan:
Postingan (Atom)